KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
TEORI
ORGANISASI UMUM
|
TEORI ORGANISASI UMUM
DOSEN
IRA PHAJAR LESTARI
Nama Anggota Kelompok:
Muhammad Reza Pahlawan 16113086
Rahayu Ismawati 17113152
Agung Sukmo Wahyono 10113363
Alfa Arlingga 10113634
Dendry Renovaldio 12113164
Hana Ariani 13113861
Karel Karillah 14113765
Teofilus Trifosa Yobel 18113849
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga
penulis bisa menyelesaikan Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini.
Dalam penyusunan
Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan
maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa
kerja sama antara dosen dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi
berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya Makalah
Komunikasi Dalam Organisasi ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih
kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga Makalah
Komunikasi Dalam Organisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi
merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajement organisasi
Karena pada hakekanya me “manage” adalah
“mencapai tujuan melalui orang lain”(getting things
done trough others).maka seseorang manager
harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan
karyawan-karyawanya untuk mencapai tujuan
oraganisasi.
Manager
yang menganut pandangan tradisional maupun manajer yang menerima konsep prilaku
oraganisasi,berkepentingan untuk mengembangkan komunikkasi yang efektif. Para
manajer tradisional menginginkan intruksi-intruksiyang diberikan dapat dipahami
bawahan dengann cara membuka saluran komunikasi kebawah .sedangkan para manager
yang menganut aliran prilaku cenderung akan menambahkan nilai-nilai yang
berasal dari pengetahuan mengenai sikap dan perasaan bawahan terhadap
pekerjaan,perusahaan,supervisor,dan lingkungan kerjanya.
Dari
hasil peneitian diketahui bahwa prosentase waktu yang digunakan dalam pproses
komunikasi adalah sangat besar, yang berkisar 75% sampai 90% dari waktu kerja
kita.waktu yang dipergunakan untuk berkomunikasi tsb 5%,ddigunakan untuk
menulis ,10% untuk mambaca ,35% berbicara dan 50% mendengarkan.adanyya
kenyataan bahwa setiap hari kita selalu mengirim & menerima “signal”
komunikasi secara tterus menerus , mengakibatkan kita menganggap sudah ahli
dalam proses komunikasi ini namun sebenarnya dengan adanya kurang pemahaman dan
penerimaan.
1.2 Pembatasan Masalah
Karena pembahasan dari Komunikasi Dalam
Organisasi amat luas, maka kami membatasi permasalahan yang akan dibahas pada
makalah ini yaitu :
Konsep dari Komunikasi Dalam Organisasi
Fungsi dan Aktivitas Komunikasi dalam
Organisasi
1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini adalah
untuk :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Organisasi Umum yang diberikan Dosen : Bu Ira Phajar Lestari sebagai
pelengkap nilai kami.
2. Sebagai
penambah pengetahuan tentang peranan Komunikasi dalam organisasi baik di
perusahaan maupun di masyarakat
BAB II
DEFINISI DAN SEMANTIK
2.1 Definisi dan Semantik
Sebagian
orang awam komunikasi diartikan sebagai alat atau media pengirim informasi
,missal : telepon,telegram,atau televise sedangkan bagi orang lain yang bekerja
dalam organisasai istilah komunikasi dapat juga diartikan sebagai saluran
komunikasi dalam organisasi misalnya komunikasi formal melalui ranti
komando,komunikasi informal,kotaj saran ,atau prosedur penyeselaian konflik.
Pada dasarnya komunikasi ini berasal
dari bahasa latin yaitu dari kata “communis”;yang artinya berarti
“sama”(common).jika kita akan mengkomunikasikan ssuatu idea atau gagasan ,maka
kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik teu yang sama sama untuk mencapai suatu pemahaman atau
pengertian.
Dengan
daftar ini flippo yaitu personel management dari Tokyo dalam bukunya
mengidentifikasikan komunikasi sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain
untuk menginterperasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh
pembicara atau penulis.
BAB III
PENGGOLONGAN KOMUNIKASI
3.1PENDAHULUAN
Bentuk
dan jenis komunikasi biasanya digolongkan atau di klasifikasikan dalam berbagai
kategori untuk tujuan studi analisa penjelasan dan perbandingan. Terdapat
berbagi penggolongan komunikasi , aka tetapi ada lima kategori komunikasi yang
biasa dipakai dalam suatu system penggolongan komunikasi,yaitu :
1.Komunikasi lisan dan tertulis
2.Komunikasi verbal dan non verbal
3.Komunikasi Kebawah Keatas dan
Kesamping
4.Kominikasi formal dan informal
5.komunikasi satu arah dan dua arah.
3.2
KOMUNIKASI LISAN DAN TERTULIS
Dasar penggolongan
komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan di sampaikan
.banyak bentuk komunikasi terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal
communication);disampaikan secara lisan maupun tertulis,kkarena sebagian besar interaksi
manusia terjadi dalam bentuk ini,maka berbagai studi telah dilakukan untuk
menilai manfaat dan effesiensi dari pesan yang di sampaikan dengan cara
ini.analisa semacamini biasanya berkisar pada keuntungan dan kerugian dari dua
bentuk komunikasi ini,sebenarnya sangat berbahaya membuat generalisasi analisa
semacam ini ,sebab kedua bentuk komunikasi ini mempunyai perbedaan yang sangat
besar dalam kemampuan mengungkapkan secara jelas dan tepat atas informasi yang
dikirimkan.namun demikian,banyak orang menyukai komunikasi lisan karena situasi
keakraban yang di timbulkan,sedangkan orang lainberpendapat bahwa kecermmatan
dan ketepatan biasanya lebih berhasil dicapain melalui komunikasi lisan maupun
tertulis,biasanya pada kesmpatan atau saat memahami atas pesan pesa yang
dikirimkan.
Banyak factor yang menentukan
pemilihan diantara kedua bentuk komunikasi ini untuk digunakan dalam
situasi tertentu pertimbanga waktu
,biaya ,kecepatan ,preferensi pribadi,ketrampilan berkomunikasi
individual,sumber sumber daa yang tersedia,dan pertimbangan lain menjadi
kriteria pengambilan keputusan dalam memilih apakah pesan-pesan akan
disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis,sebagai contoh : dengan pengecualian
tertentu lpada umumnya pesan-pesan lisan lebih mudah dan cepat dikirimkan ,dan
biayanya lebih murah dibandingkan pesan-pesan yang disampaikan secara
tertulis.karena luasnya penggunaan dan pentingnya peranan kedua bentuk
komunikasi ini dalam organisasi,maka mendorong didirikanya akademi akademi atau
kursus kursus kesetariatan yang menyelenggarakan kursus keterampilan berbicara
komunikasi antar pribadi ,penulisan surat surat bisnis dan lain sebaggainya
yang pada dasarnya mengajarkan keterampilan berkomunikasi praktis secara lebih
baik,sayang sekali tehnik-tehnik berkomunikasi secara lisan kurang mendapat
perhatian yang cukup memadai dalam akademi atau Kurusu semacam itu di indonesia
3.2 KOMUNIKASI
VERBAL DAN NON VERBAL
Jika dua orang
berinteraksi ,maka informasi mengenai perasaan dan gagasan gagasan atau ide-ide
yang timbul akan dikomunikasikan.informasi mengenaiperasaan seseorang
dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana
mengatakannya.arti dari kata atau kalimat di perjelas melalui tinggi rendahnya
nada suara,perubahan nada suara keras tidaknya suara dan kapan komunikator
berbicara,perasaan seseorng juga dapat dinyatakan melalui berbagai
isyarat-isyarat atau signal-signal non-verbal dan percakapan tatap-muka
langsung,perasaan,keadaan jiwa atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui
gerakan isyarat.ekspresi wajah,posisi dan gerakan badan ,postur,kontak fisik
kontak pandangan mata dan stimulasi non-verbal lain yang sama pentingnya dengan
kata kata yang diucapkan ekspresi gerakan isyarat,gerkan dan posisi badan
tersebut secara keseluruhan sering disebut sebagai bahas badan yang menyatakan
sikap dan perasaan seseorang.sebagai contoh ,jika seorang karyawan berusaha
menghindari bertatapan mata dengan rekan sekerjanya dan memperlihatkan
seolah-olah dia sedang sibuk menyusun arsip arsip dikantornya.
3.3 KOMUNIKASI
KEBAWAH,KEATAS DAN KESAMPING
Penggolongan komunikasi kebawah ,keatas dan kesamping (lateral)ini
didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi di dalam situasi
organisas.untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam,maka berikut ini akan
diuraikan ketiga jenis komuniasi tersebut secar terpisah.
3.4.1 KOMUNIKASI KEBAWAH
Aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan
manajemen puncak ke manajement menengah,manajemen yang lebih rendah,dan
akhirnya sampai karyawan operasional pada gambar dibawah memperlihatkan arah
aliran informasi dalam komunikasi kebawah dan keatas melalui rantai komando
(chain of command) dalam struktur organisasi perusahaan.
Seorang manajer mempunyai tugas yang sulit dalam menentukan
informasi apa yang seharusya atau tidak seharusnya disampaikan kepada bawahan
.bahkan pada saat keputusan ini diambil
,arah aliran dan cara penyampaian informasi semacam ini kepada karyawan tingkat
rendah seringkali merupakan keputusan yang kritis yang segera harus
diambil.Komunikasi kebawah pada umumnya sangat cocok digunakan jika manajemen
hanya ingin menyampaukan informasi factual dan non kontroversial(tidak menjadi
pokok pertentangan) dan tujuanya hanya semata-mata memberikan informasi,bukan
membujuk(persuatif)
|
|||||
|
|
|
|
Gambar komunikasi
kebawah dan keatas melalui rantai komando dalam struktur organisasi perusahaan
3.4.2 KOMUNIKASI KEATAS
Aliran
komunikasi keatas dari hirarki wewenang yang lebih rendah ke yang tinggi
biasanya mengalur di sepanjang rantai komando.fungsi utamanya adalah untuk
memperoleh informasi mengenai kegiatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan
karyawan pada tingkat yang lebih rendah.komunikasi keatas dapat berupa laporan
prestasi kerja (performance report),saran saran dan rekomendasi ,usulan
anggaran,pendapatan atau opini,keluhan,permohonan bantuan,atau
instruksi,seperti halnya dalam komunikasi ke bawah,karyawan yang berada di
tingkatan manajemen menengah dalam hirarki wewenang,bertindak sebagian
penyaringan informasi yang di salurkan melalui mereka.mereka
memadukan,memadatkan dan meringkas informasi mengenai kejadian dan pelaksanaan
pekerjaan pada tingkatan karyaan yang lebih rendah
Aliran
informasi keatas dalam banyyak perusahaan kurang memadai dibandingkan aliran
informasi kebawah,Namun demikian,ada media-media tertentu yang dapat digunakan
untuk meningkatkan aliran informasi keatas dalam suatu organisasi .media atau
saluran yang banyak digunnakan dalam komunikasi keatas adalah pertemuan tatap
muka langsung ,pertemuan berencana kelompok karyawan,percakapan informal dengan
pimpinan pembicaraan lewat telpon ,dan catatan dan memo tertulis.dalam
perusahaan yang sudah mempunyai serikat buruh,maka grievance procedure formal
dapat berfungsi sebagai saluran kominikasi keatas yang utama.beberapa organisasi
juga menggunakan media lain seperti :survai semangat kerja dan sikap karyawan ,wawancara pemutusan
hubungan kerja,kebjijaksanaan pintu terbuka,pertemuan khusu dengan para
karyawan dll.
3.4.3
KOMUNIKASI KESAMPING
Komunikasi
kesamping ,terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkat
hirarki wewenang yang sama atau antara orang atau pihak pada tingkatan yang
berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainya,komunikasi
horizontal dan diagonal ini di perlihatkan dalam gambar tsb
|
|||||
|
|||||
Gambar
komunikasi horizontal
|
|||
|
|||
Gambar
Komunikasi Diagonal
3.4 KOMUNIKASI
FORMAL DAN INFORMAL
Komunikasi dalam
organisasi juga dapat digolongkan menjadi kkomunikasi informal dasar penggolongan ini adalah gaya,tata
karma,dan pola aliran informasi di dalam perusahaan.bila pesan-pesan atau
informasi dikirimkan,ditransfer dan diterima melalui pola hirarki kewenangan
organisasi yang telah ditetapkan dalam struktur organisasi yang biasanya
disebut sebagai rantai komando maka terjadilah komunikasi formal,namun banyak
juga pertukaran informasi di dalam organisasi terjadi dengan cara yang kurang
sistematik dan lebih informal yang disebut sebagai komunikasi informal .proses
komunikasi informal ini juga sering disebut sebagai .
“grapevine”(seletingan,gossip,atau desas desus, dikarenakan pertumbuhan
dan penyebaranya yang Nampak seramang dan tanpa direncanakan terlebih
dahulu,akan tetapi hasil penelitian yang terkontrol terhadap terhadap grapevine
didalam organisasi telah menunjukan suatu metode analisa tertentu yang dapat
yang dapat menjelaskan proses terjadinya
komunikasi informal ini.dengan cluster chains analysis (analisa rantai
kerumunan) memungkinkan para peneliti memperkirakan secara cukup akurat bagaimana komunikasi informal
mengalir di dalam dan di sepanjang suatu organisasi
3.5.1 KOMUNIKASI FORMAL
Seperti telah disebut di
muka,komunikasi formal terjadi di antara karyawan melalui garis kewenangan yang
telah di tetapkan oleh manajemen.dari kewenanganyang telah ditetapkan oleh
manajemen.dari kewenangan ini merupakan system urat syaraf yang menyediakan
saluran saluran dimana prosedur kerja instruksi ,dan gagasan dan umpan balik
megenai pelaksanaan pekerjaan bawahanya disampaikan kebawah dari pimpinan yang
lebih tinggi ke karyawan bawahanya .komunikasi keatas berlangsung ,misalnya bawahan dapat didorong
untuk menyatakan ide-ide, sikap,dan
perasaan mereka sendiri,pekerjaan mereka,kebijaksanaan perusahaan,dan
masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka .
Dalam
menggunakan komunikasi formal ini,sangat penting bagi manajemen menciptakan
kondisi yang menyenangkan,termasuk di dalamnya iklim sosisal;yang memungkinkan
terjadinya komunikasi keatas maupun komunikasi kesamping yang telah kita
bicarakan dimuka .komunikasi kesamping
yang terjadi di antara karyawan pada tingkattan yang relative sama dalam
organisasi,mempunyai peranan penting dalam mengkoordinasikan kegiatan mereka
dan membantu interaksi diantara mereka dalam pelaksanaan tugas pekerjaan
.aliran informasi yang bebas;baik dalam komunikasi kebawah maupun kesamping
;tidak hanya tergntung pada struktur dan iklim organisasi yang memungkin
meningkatnya effektifitasnya komunikasi formal.tetapi juga tergantung pada
penggunaan media atau saluran yang paling tepat pada tingkatan yang
berbeda-beda di dalam struktur organisasi
3.5.2
KOMUNIKASI INFORMAL
Komunikasi
informal terjadi diantara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat
berinteraksi secara bebas satu samalain terlepas dari kewenangan dan fungsi
jabatan mereka .biasanya komunikasi informal dilakukan melalui tatap muka
langsung dan pembicaraan lewat telpon. Komunikasi informal terjadi sebagai
perwujudan dari keinginan manusia untuk bergaul (sosialisasi) dan keinginan
untuk menyampaikan informasi yang dipunyainya dan dianggap tidak dipunyai oleh
rekan sekerjanya. Meskipun hubungan yang terjadi dalam komunikasi informal ini
mengikuti pola yang bebas dan pengaruh organisasi formal, akan tetapi
komunikasi informasi merupakan saluran yang penting karena menyebar ke seluruh
bagi dalam organisasi tanpa memperhatikan struktur dan saluran komunikasi
formal.
3.5 KOMUNIKASI
SATU ARAH DAN DUA ARAH
Sampai sejauh ini kita hanya membicarakan penggolongan
komunikasi satu arah; yaitu dari komunikator ke komunikan. Pada hal setiap
komunikasi dapat digolongkan menjadi komunikasi satu arah dan komunikasi dua
arah baik dalam proses komunikasi lisan tertulis, verbal-non verbal,formal-informal,
maupun keatas-kebawah,kesamping. Seperti namanya, kedua jenis komunikasi ini
berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi komunikan untuk memberi reaksi
atau tanggapan terhadap pesan-pesan atau informasi yang dikirimkan komunikator;
memperoleh informasi dan penjelasan lebih lanjut, dan lain sebagainya.
3.6.1 KOMUNIKASI SATU ARAH
Jenis komunikasi ini hanya menekankan penyampaian pesan. Contoh yang
paling baik adalah perintah dan instruksi lisan maupun tertulis di kalangan organisasi
militer. Komunikator dalam contoh tersebut menggambarkan suatu kasus yang
ekstrim dalam komunikasi satu arah. Sama halnya dengan contoh tersebut, pengiklanan juga merupakan
jenis komunikasi tertulis maupun lisan satu arah. Bahkan dalam pengiklanan,
pesan-pesan yang bersifat negative (misalnya; dorongan untuk berpola hidup
konsumtif) dirancang untuk meningkatkan tingkat keyakinan atas aspek-aspek
positif dari produk yang ditawarkan. Oleh karena itu cara-cara promosi; baik
personal selling maupun pengiklanan; sering tersebut dengan istilah komunikasi (komunikasi persuasif).
Ada juga keuntungan dan kerugian dari
komunikasi satu arah cepat penyampaiannya, dan menghemat waktu dan biaya. Namun
komunikasi searah ini sangat tidak memuaskan penerima pesan dibiarkan dalam
keadaan ketidakjelasan atas pesan yang dalam kebanyakan kasus dihilangkan
dengan cara menerima pesan tersebut begitu saja. Ini merupakan suatu teknik
psikologis yang digunakan oleh banyak biro-biro jasa pengiklanan untuk
memberikan suatu pengaruh terhadap konsumen.
3.6.2
KOMUNIKASI DUA ARAH
Komunikasi dua arah mempunyai suatu sistem umpan-balik yang terpasang
tetap (built-in system of feed-back) didalamnya, yang memungkinkan komunikator
dapat memperoleh umpan balik pesan yang disampaikan. Jenis komunikasi ini
menjamin informasi dan penjelasan lebih lanjut akan diberikan dan tersedia
setiap saat jika dibutuhkan. Contoh dari jenis komunikasi ini adalah seminar
bisnis, kelompok-kelompok partisipatif, dan dalam batas-batas tertentu adalah
kuliah dalam kelas.
Kerugian komunikasi dua arah adalah lambat, memakan banyak waktu, da
nada kemungkinan kurang effisien karena dapat memberikan kepuasan yang
berlebihan kepada penerima pesan yang mempunyai kesempatan untuk memahami pesan
yang dikirimkan sepenuhnya. Dan perlu kiranya diingat bahwa tidak setiap orang
menyukai berinteraksi. Oleh karena itu dalam situasi forum tatap muka langsung
mereka tidak menyatakan pendapatnya. Akibatnya seringkali timbul masalah
masalah yang tidak relevan dan pendapat atau komentar yang tidak berkaitan dan
menyimpang dari masalah pokoknya. Namun, dalam situasi di mana suatu keputusan
akan dilaksanakan, komunikasi dua arah dipandang sangat bermanfaat.
Seperti
telah disebut diatas dalam komunikasi dua arah komunikasi dapat memperoleh umpan
balik mengenai konsekuensi dari pesan yang disampaikan,komunikator dapat
mengevaluasi,apakah komunikasi memperhatikan,memahami,menerima atau menyetujui
pesan yang disampaikan,meskipun demikian,penerimaan atau persetujuan komunikasi
atas pesan yang disampaikan sangat sulit diukur karena komunikan dapat memilih
untuk tidak memperlihatkan apakah pesan-pesan tersebut benar benar diyakini
BAB IV
JARINGAN
KERJA KOMUNIKASI
4.1 PENDAHULUAN
Bila
kita mengamati pola komunikasidalam sejumlah organisasi atau dalam organisasi
yang sama dalam waktu yang berbeda maka kita akan menjumpai pola komunikasi
tersebut tersusun berdasarkan hubungan kerja.pola komunikasi semacam ini
disebut jaringan kerja komunikasi ,jaringan kerja komunikasi merupakan asoek
structural dari kelompok pekerja yang memperlihatkan bagaimana mereka saling
tergantung satu samalain dan hubunganya yang terjadi di antara anggota-anggota
kelompok tersebut,jaringan kerja komunikasi juga menunjukan perkembangan atau
kebiasaan umum dari organisasi tersebut,hubungan antara atasan dan bawahan ,dan
dalam tingkat tertentu menunjukan kepuasan karyawan.
Poola
atau jaringan kerja komunikasi formal telah banyak di teliti,suatu pesan dapat
dikirim oleh seorang kepada orang lain melalui salah satu dari beberapa
alternative pola atau saluran komunikasi yang tersedia,studi terdapat pola
komunikasi dilakukan dalam usaha untuk menemukan “cara terbaik” found best way)
dalam berkomunikasi.walaupun sebenarnya tidak cara yang benar benar paling baik
secara universal di bidang komunikasi dikarenakan informasi dan data dikirimkan
dengan tujuan yang berbeda-beda .cara yang paling efektif dalam
mengkomunikasikan pesan-pesan tergantung pada factor situasional,seperti
misalnya:kecepatan,ketelitian,biaya dan keterbatasan waktu,meskipun demikian
suatu analisa jaringan kerja komunikasi sangat membantu untuk menentukan
4.2 JENIS JENIS JARINGAN KERJA KOMUNIKASI
Jaringan kerja
komunikasi pada umumnya di identifikasikan sesuai bentuk sususan
unsur-unsurnya,berbagai jenis jaringan kerja komunikasi telah di teliti
pengaruhnya terhadap produktivitasnya,berikut di bawah ini akan dibahas empar
jenis jaringan kerja komunikasi yang banyak dijumpai dalam setiap organisasi
yaitu (1) jaringan kerja rantai (chain)(2)jaringan kerja lingkaran(circle)(3) jaringan
kerja roda dan (4) jaringan kerja saluran di bawah ini emperlihatkan
keempat jenis jenis jarngan komunikasi diatas
roda
Rantai
lingkaran saluran
ttl
keempat jaringan kerja komuiaksi
diatas di urutkan berdasarkan jumlah perantara komunikasi yang
terjadi,jariingan kerja ranti merupakan jaringan kerja yang mempunyai jumlah
perantra komunikasi yang terbanyak ,sedangkan yang terkecil adalah pada
jaringan kerja saluran total
4.2.1 JARINGAN KERJA
RANTAI
Jaringan
kerja komunikasi yang berbentuk rantai merupakan sistem komunikasi birokratik
seperti pada umumnya yang mengikuti suatu pola komunikasi formal.komunikasi
berlangsung melalui saluran yang sudah
tertentu mengikuti sistem hirariki organisasi secara ketat.jika karyawan A
ingin beromunikasi dengan E maka terlebih dahulu harus melalui B,C dan D secara
berurutan ,demikian halnya jika e menjawab atau menanggapi a,dia harus melalui
D,C dan B secara berurutan pula,jadi A tidak dapat langsung berkomunikasi
dengan E
4.2.2 JARINGAN KERJA LINGKARAN
Seperti
diperlihatkan dalam gambar tadi,jaringan kerja komunikasi lingkaran hanya
merupakan “penyambungan” mata rantai awal dan akhir jaringan kerja komunikasi
rantai,jumlah saluran yang harus dilewati karyawan a menjadi lebih
pendek,karena sekarang dia dapat langsung berkounikasi dengan E tanpa harus melewati
B,C dan D seperti yang terjadi pada
jaringan komunikasi rantai,Demikian pula jika A ingin berkomunikasi dengan
D,cukup hanya melewati B dan C atau E
saja.
4.2.3 JARINGAN KERJA RODA
Jaringa
komunikasi yang berbentuk roda sanga berbeda dengan rantai karena dalam jarinan
kerja komunikasi ini tingkatan hirarki organisasi dikurangi,jika E ingin
berkomunikasi dengan D dia hanya cukup melalui A saja.Demikian halnya anggota
lain dalam kkelompok ini,cukup hanya melalui A saja untuk berkomunikasii dengan
anaggota anggota lain.jaringan kerja komunikasiroda ini dapat di terapkan pada organisasi besar dengan
membentuk suatu bagian sebagai pusat komunikasi yang mengendalikan jaringan
kerja komunikasinya.
4.2.4 JARINGAN KERJA SALURAN TOTAL
Berlainan
dengan ketiga jaringan komunikasi dia atas ,jaringan kerja komunikasi saluran
total mejamin terjadinya komunikasi diantara setiap anggota kelompok .setiap
anggota kelompok dapat secara langsung berkomunikasi dengan anggota anggota
lain tanpa harus melalui perantara ini menunjukan bahwa dalam bekerja tidak ada tinkatan hirarkkis dan setiap
anggota tidak merasa dibatasi oleh aluran yang boleh atau tidak boleh digunakan
dalam berkomuniaksi dengan anggota lain .jaringan kerja komunikasi lingkaran ini mencerminkan suatu
lingkungan kelompok rekan kerja dan
sistem manajemen partisipatik.
4.3 KEBURUKAN DAN
KELEMAHAN MASING-MASING JARINGAN KOMUNIKASI
Masing-masing pola untuk
jaringan kerja komunikasi mempunyai kebaikan dan kelemahan tertentu dalam
penggunaannya .sebagai contoh jaringan kerja komunikasi lingkaran bersifat
sangat luwes dalam penggunaan ,tetapi sangat lamban dalam hal kecepatanya
sedangkan jaringan kerja komunikasi roda mempunyai kecepatan yang tinggi dalam pelaksanaanya ,tetapi
lambat atau sulit dalam menyesuaikan diri terhadap perunahan perubahan
pekerjaan atau tugas.kadang-kadang jjaringan koomunikasi didalam organisasi
menjadi sedemikian kompleks sehingga tidak konsisten dengan hasil kesimpulan yang diperoleh dalam studi
laboratoris pola-pola komunikasi sederhana yang hanya terdiri dari lima unit
dimuka .kesimpulan umum yang biasnya dicapai ialah bahwa tujuan organisasi
sebagiknya melalui penggunaan berbagai kombinasi jaringan kerja dan media
komunikasi daripada hanya satu jaringan kerja saja dengan cara ini,kebaikan
dari masing-masing jaringan kerja komunikasi dapat tetap
dipertahankan,sedangkan kelemahanya diharapkan dapat diatasi
4.4 KRITERIA EFFEKTIVITAS JARINGAN KERJA
KOMUNIKASI
Jaringan kerja
komunikasi mencerminkan persyaratan-persyaratan yang diciptakan oleh fungsi
organisasi .namun sejauh mana suatu jaringan kerja komunikasi memenuhi
persyaratan bervariasi dalam berbagai
organisasi.beberapa organisasi
memiliki jaringan kerja
komunikasi yang sangat efektif ,sedangkan organisasi yang lain menghadapi
amsalah—masalah komunikasi kronis.menrut wexley dan yukkl ada empat kriteria
yang dapat digunakan untuk mengukur eektivitas jaringan kerja komunikasi yaitu
efesiensi jaringan kerja 2.keekonomisan jaringan kerja 3.kepuasan
anggota-anggota organisasi dan 4.kontribusi total jangka panjang terhadap
pencapaian tujuan organisasi
4.3.1 EFFESIENSI JARINGAN KERJA
Berdasarkan
kriteria ini,suatu jaringan kerja komunikasi yang effsien adalah jaringan kerja
yang dapat menyediakan informasi yang akurat dan relevan kepada orang atau
pihak yang membutuhkan dan pada saat dibutuhkan .
4.3.2 KEEKONOMISAN JARINGAN KERJA
Suatu
jaringan kerja yang ekonomis adalah jaringan kerja komunikasi di mana informasi
yang diperoleh dan didistribusikan dengan biaya minimal.
4.3.3 KEPUASAN ANGGOTA ANGGOTA ORGANISASI
Penelitian-penelitian
menunjukan bahwa beberapa jenis jaringan kerja komunikasi lebih memuasan
orang-orang yang erlibat didalamnya dibandingkan jenis jaringan kerja yang lain
4.3.4 KONSTRIBUSI TOTAL JANGKA PANJANG TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
Ketiga kriteria
diatas tidak selalu selaras misalnya di tinjau dari asek jenis tugas jaringan
kerja yang paing memuaskan orang –orang terlibat.mungkin kriteria effektivitas
jaringan kerja yang paling komprehensif adalah konstribusi total jangka panjang
terhadap pencapaian tujuan organisasi.namun sayangnya kriteria ini bersifat
sangat umum sehingga lebih sulit dibandingkan
4.5 SASARAN KOMUNIKASI
Peristiwa
komunikasi mempunyai maksud atau sasaran tertentu.sasaran yang hendak dicapai
oleh komunikator mungkin untuk memberitahukan sesuatu kepada
komunikan,memperngaruhi sikap komunikan ,memberi dukungan psikologis atau
memperngaruhi prilaku komunikan (misalnya:mendorong komunikan meminta informasi
lebih lanjut,menerima suatu instruksi atau perintah dengan rela,atau dukungan
psikologis tertentu.banyak peristiwa komunikasi melibatkan berbagai kombinasi
dari sasaran sasaran yang berbeda diatas.
Keefektifan
seseornag komuniikator dapat dievaluasi dalam hal bagaimana sasaran seseorang
dapat dicapai dengan baik.wexley
&yuki mengemukakan tigas persyaratan dari komunikasi yang berhasil dengan
melihat tercapainya tidaknya sasaran
komuniaksi yaitu 1.perhatian 2.pemahaman 3.penerimaan
4.5.1 PERHATIAN
Persyaratan
pertama dari komunikasi yang berhasil adalah perhatian yang diperoleh dari
komunikan.jika pesan dikirimkan tetapi komunikan mengabaikannya,maka usaha
komunikasi tersebut telah menemui kegagalan.
4.5.2 PEMAHAMAN
Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman komunikan
atas pesan yang diterimanya .jika komunikan tidak memahaminya,maka tidak
mungkin menjelaskan dan mempengaruhinya dengan berhasil.
4.5.3 PENERIMAAN
Persyaratan
terakhir adalah penerimaan komunikan atas pesan sekalipun suatu pesan
dipahami;namun komunikan mungkin tidak yakin akan kebenaran informasi tersebut
atau mempertanyakan apakah komunikator benar-benar mengerti apa yang
dikatakannya.
4.6 HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Dalam
proses organisasi tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi
hambatan-hambatan pada perjalanananya. Hambatan yang sering muncul adalah
hambatan komunikasi, karena komunikasi adalah kunci utama dalam kesuksesan
organisasi mengingat banyaknya orang yang terlibat didalammnya. Hambatan
tersebut tentunya bukan menjadi suatu pengganjal dalam organisasi karena semua
hambatan pastinya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat. Berikut ini adalah
macam-macam hambatan dalam organisasi yaitu :
- Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang
timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
- Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada
gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
- Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat
pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan
dalam informasi atau pesan
- Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari
gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan
sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
- Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat
tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau
pesan
- Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi,
wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat
komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat
pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah
hambatan.
- Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang
timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini
muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah
tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi
Dari berbagai
hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi itu tidak
mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dalam organisasi dan dalam aktivitas lainnya.Tetapi hambatan tersebut
bukanlah menjadi satu-satunya penghambat dalam organisasi. Untuk memecahkan
masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan
komunikasi :
- Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan
kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya
sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
- Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar
belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si
penerima pesan.
- Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi
tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan
disampaikan.
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada
dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek
apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari,
dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah
system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses
penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi
melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang
mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa
pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan
manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang
lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi
patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita
juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan
mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam
mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama
dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal,
komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak
tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan
timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga
terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
4.2. Saran
Dengan
disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami
pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi
atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat
diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam
makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
-Komunikasi
Dalam Organisasi,Gunawan Jiwanto
Penerbit
:Pusat Pengembangan Manajemen Fak.Ekonomi Univ. Atmajaya Yogyakarta