Kamis, 09 Oktober 2014

Komunikasi Dalam Oganisasi

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM


    

    
    
 



KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
TEORI ORGANISASI UMUM
DOSEN
IRA PHAJAR LESTARI
                                                          

Nama Anggota Kelompok:


Muhammad Reza Pahlawan            16113086
Rahayu Ismawati                              17113152
Agung Sukmo Wahyono                  10113363
Alfa Arlingga                                     10113634
Dendry Renovaldio                           12113164
Hana Ariani                                       13113861
Karel Karillah                                   14113765
Teofilus Trifosa Yobel                      18113849

UNIVERITAS GUNADARMA


KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini.
Dalam penyusunan Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara dosen dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga Makalah Komunikasi Dalam Organisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.



DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang 

               
                Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam manajement organisasi
Karena pada hakekanya me “manage” adalah “mencapai tujuan melalui orang lain”(getting things
done trough others).maka seseorang manager harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan
karyawan-karyawanya untuk mencapai tujuan oraganisasi.

                Manager yang menganut pandangan tradisional maupun manajer yang menerima konsep prilaku oraganisasi,berkepentingan untuk mengembangkan komunikkasi yang efektif. Para manajer tradisional menginginkan intruksi-intruksiyang diberikan dapat dipahami bawahan dengann cara membuka saluran komunikasi kebawah .sedangkan para manager yang menganut aliran prilaku cenderung akan menambahkan nilai-nilai yang berasal dari pengetahuan mengenai sikap dan perasaan bawahan terhadap pekerjaan,perusahaan,supervisor,dan lingkungan kerjanya.
                Dari hasil peneitian diketahui bahwa prosentase waktu yang digunakan dalam pproses komunikasi adalah sangat besar, yang berkisar 75% sampai 90% dari waktu kerja kita.waktu yang dipergunakan untuk berkomunikasi tsb 5%,ddigunakan untuk menulis ,10% untuk mambaca ,35% berbicara dan 50% mendengarkan.adanyya kenyataan bahwa setiap hari kita selalu mengirim & menerima “signal” komunikasi secara tterus menerus , mengakibatkan kita menganggap sudah ahli dalam proses komunikasi ini namun sebenarnya dengan adanya kurang pemahaman dan penerimaan.


 

 

 

 

 

 

1.2     Pembatasan Masalah 


Karena pembahasan dari Komunikasi Dalam Organisasi amat luas, maka kami membatasi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu : 
Konsep dari Komunikasi Dalam Organisasi
Fungsi dan Aktivitas Komunikasi dalam Organisasi

1.3     Tujuan


Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk : 
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum yang diberikan Dosen : Bu Ira Phajar Lestari sebagai pelengkap nilai kami.
2.            Sebagai penambah pengetahuan tentang peranan Komunikasi dalam organisasi baik di perusahaan maupun di masyarakat



BAB II

DEFINISI DAN SEMANTIK



2.1 Definisi dan Semantik


            Sebagian orang awam komunikasi diartikan sebagai alat atau media pengirim informasi ,missal : telepon,telegram,atau televise sedangkan bagi orang lain yang bekerja dalam organisasai istilah komunikasi dapat juga diartikan sebagai saluran komunikasi dalam organisasi misalnya komunikasi formal melalui ranti komando,komunikasi informal,kotaj saran ,atau prosedur penyeselaian konflik.
            Pada dasarnya komunikasi ini berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “communis”;yang artinya berarti “sama”(common).jika kita akan mengkomunikasikan ssuatu idea atau gagasan ,maka kita harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik teu yang sama  sama untuk mencapai suatu pemahaman atau pengertian.
            Dengan daftar ini flippo yaitu personel management dari Tokyo dalam bukunya mengidentifikasikan komunikasi sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk menginterperasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau penulis.
           

BAB III

PENGGOLONGAN KOMUNIKASI


3.1PENDAHULUAN

       Bentuk dan jenis komunikasi biasanya digolongkan atau di klasifikasikan dalam berbagai kategori untuk tujuan studi analisa penjelasan dan perbandingan. Terdapat berbagi penggolongan komunikasi , aka tetapi ada lima kategori komunikasi yang biasa dipakai dalam suatu system penggolongan komunikasi,yaitu :
1.Komunikasi lisan dan tertulis
2.Komunikasi verbal dan non verbal
3.Komunikasi Kebawah Keatas dan Kesamping
4.Kominikasi formal dan informal
5.komunikasi satu arah dan dua arah.

3.2     KOMUNIKASI LISAN DAN TERTULIS

                        Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan di sampaikan .banyak bentuk komunikasi terutama komunikasi antar pribadi (interpersonal communication);disampaikan secara lisan maupun tertulis,kkarena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini,maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan effesiensi dari pesan yang di sampaikan dengan cara ini.analisa semacamini biasanya berkisar pada keuntungan dan kerugian dari dua bentuk komunikasi ini,sebenarnya sangat berbahaya membuat generalisasi analisa semacam ini ,sebab kedua bentuk komunikasi ini mempunyai perbedaan yang sangat besar dalam kemampuan mengungkapkan secara jelas dan tepat atas informasi yang dikirimkan.namun demikian,banyak orang menyukai komunikasi lisan karena situasi keakraban yang di timbulkan,sedangkan orang lainberpendapat bahwa kecermmatan dan ketepatan biasanya lebih berhasil dicapain melalui komunikasi lisan maupun tertulis,biasanya pada kesmpatan atau saat memahami atas pesan pesa yang dikirimkan.
            Banyak factor yang menentukan pemilihan diantara kedua bentuk komunikasi ini untuk digunakan dalam situasi  tertentu pertimbanga waktu ,biaya ,kecepatan ,preferensi pribadi,ketrampilan berkomunikasi individual,sumber sumber daa yang tersedia,dan pertimbangan lain menjadi kriteria pengambilan keputusan dalam memilih apakah pesan-pesan akan disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis,sebagai contoh : dengan pengecualian tertentu lpada umumnya pesan-pesan lisan lebih mudah dan cepat dikirimkan ,dan biayanya lebih murah dibandingkan pesan-pesan yang disampaikan secara tertulis.karena luasnya penggunaan dan pentingnya peranan kedua bentuk komunikasi ini dalam organisasi,maka mendorong didirikanya akademi akademi atau kursus kursus kesetariatan yang menyelenggarakan kursus keterampilan berbicara komunikasi antar pribadi ,penulisan surat surat bisnis dan lain sebaggainya yang pada dasarnya mengajarkan keterampilan berkomunikasi praktis secara lebih baik,sayang sekali tehnik-tehnik berkomunikasi secara lisan kurang mendapat perhatian yang cukup memadai dalam akademi atau Kurusu semacam itu di indonesia

3.2  KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Jika dua orang berinteraksi ,maka informasi mengenai perasaan dan gagasan gagasan atau ide-ide yang timbul akan dikomunikasikan.informasi mengenaiperasaan seseorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya.arti dari kata atau kalimat di perjelas melalui tinggi rendahnya nada suara,perubahan nada suara keras tidaknya suara dan kapan komunikator berbicara,perasaan seseorng juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non-verbal dan percakapan tatap-muka langsung,perasaan,keadaan jiwa atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat.ekspresi wajah,posisi dan gerakan badan ,postur,kontak fisik kontak pandangan mata dan stimulasi non-verbal lain yang sama pentingnya dengan kata kata yang diucapkan ekspresi gerakan isyarat,gerkan dan posisi badan tersebut secara keseluruhan sering disebut sebagai bahas badan yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang.sebagai contoh ,jika seorang karyawan berusaha menghindari bertatapan mata dengan rekan sekerjanya dan memperlihatkan seolah-olah dia sedang sibuk menyusun arsip arsip dikantornya.

3.3  KOMUNIKASI KEBAWAH,KEATAS DAN KESAMPING

Penggolongan komunikasi kebawah ,keatas dan kesamping (lateral)ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi di dalam situasi organisas.untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam,maka berikut ini akan diuraikan ketiga jenis komuniasi tersebut secar terpisah.

          3.4.1 KOMUNIKASI KEBAWAH

Aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajement menengah,manajemen yang lebih rendah,dan akhirnya sampai karyawan operasional pada gambar dibawah memperlihatkan arah aliran informasi dalam komunikasi kebawah dan keatas melalui rantai komando (chain of command) dalam struktur organisasi perusahaan.
Seorang manajer mempunyai tugas yang sulit dalam menentukan informasi apa yang seharusya atau tidak seharusnya disampaikan kepada bawahan .bahkan pada saat  keputusan ini diambil ,arah aliran dan cara penyampaian informasi semacam ini kepada karyawan tingkat rendah seringkali merupakan keputusan yang kritis yang segera harus diambil.Komunikasi kebawah pada umumnya sangat cocok digunakan jika manajemen hanya ingin menyampaukan informasi factual dan non kontroversial(tidak menjadi pokok pertentangan) dan tujuanya hanya semata-mata memberikan informasi,bukan membujuk(persuatif)





Presiden Direktur
 
Down Arrow: Komunikasi Kebawah
Up Arrow: Komunikasi Keatas
 



Wakil Presiden Direktur
 
                               

           

 


Manajer Departemen
 
           
                               

           


Kepala Seksi (penyedia)
 
 


                                   


Karyawan
 
 



           

 

Gambar komunikasi kebawah dan keatas melalui rantai komando dalam struktur organisasi perusahaan
3.4.2 KOMUNIKASI KEATAS
                                Aliran komunikasi keatas dari hirarki wewenang yang lebih rendah ke yang tinggi biasanya mengalur di sepanjang rantai komando.fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah.komunikasi keatas dapat berupa laporan prestasi kerja (performance report),saran saran dan rekomendasi ,usulan anggaran,pendapatan atau opini,keluhan,permohonan bantuan,atau instruksi,seperti halnya dalam komunikasi ke bawah,karyawan yang berada di tingkatan manajemen menengah dalam hirarki wewenang,bertindak sebagian penyaringan informasi yang di salurkan melalui mereka.mereka memadukan,memadatkan dan meringkas informasi mengenai kejadian dan pelaksanaan pekerjaan pada tingkatan karyaan yang lebih rendah
                Aliran informasi keatas dalam banyyak perusahaan kurang memadai dibandingkan aliran informasi kebawah,Namun demikian,ada media-media tertentu yang dapat digunakan untuk meningkatkan aliran informasi keatas dalam suatu organisasi .media atau saluran yang banyak digunnakan dalam komunikasi keatas adalah pertemuan tatap muka langsung ,pertemuan berencana kelompok karyawan,percakapan informal dengan pimpinan pembicaraan lewat telpon ,dan catatan dan memo tertulis.dalam perusahaan yang sudah mempunyai serikat buruh,maka grievance procedure formal dapat berfungsi sebagai saluran kominikasi keatas yang utama.beberapa organisasi juga menggunakan media lain seperti :survai semangat  kerja dan sikap karyawan ,wawancara pemutusan hubungan kerja,kebjijaksanaan pintu terbuka,pertemuan khusu dengan para karyawan dll.

            3.4.3 KOMUNIKASI KESAMPING

                Komunikasi kesamping ,terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkat hirarki wewenang yang sama atau antara orang atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainya,komunikasi horizontal dan diagonal ini di perlihatkan dalam gambar tsb

 








                                                                                                                                                

 


Kepala Seksi
 

Kepala Seksi
 
 

 



                                       Gambar komunikasi horizontal

 









                                                                                                                                                

 


Kepala Seksi
 

Kepala Seksi
 
 

 




Gambar Komunikasi Diagonal






 

3.4  KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL

Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi kkomunikasi informal  dasar penggolongan ini adalah gaya,tata karma,dan pola aliran informasi di dalam perusahaan.bila pesan-pesan atau informasi dikirimkan,ditransfer dan diterima melalui pola hirarki kewenangan organisasi yang telah ditetapkan dalam struktur organisasi yang biasanya disebut sebagai rantai komando maka terjadilah komunikasi formal,namun banyak juga pertukaran informasi di dalam organisasi terjadi dengan cara yang kurang sistematik dan lebih informal yang disebut sebagai komunikasi informal .proses komunikasi informal ini juga sering disebut sebagai .
“grapevine”(seletingan,gossip,atau desas desus, dikarenakan pertumbuhan dan penyebaranya yang Nampak seramang dan tanpa direncanakan terlebih dahulu,akan tetapi hasil penelitian yang terkontrol terhadap terhadap grapevine didalam organisasi telah menunjukan suatu metode analisa tertentu yang dapat yang dapat menjelaskan  proses terjadinya komunikasi informal ini.dengan cluster chains analysis (analisa rantai kerumunan) memungkinkan para peneliti memperkirakan secara  cukup akurat bagaimana komunikasi informal mengalir di dalam dan di sepanjang suatu organisasi

          3.5.1 KOMUNIKASI FORMAL

                                Seperti telah disebut di muka,komunikasi formal terjadi di antara karyawan melalui garis kewenangan yang telah di tetapkan oleh manajemen.dari kewenanganyang telah ditetapkan oleh manajemen.dari kewenangan ini merupakan system urat syaraf yang menyediakan saluran saluran dimana prosedur kerja instruksi ,dan gagasan dan umpan balik megenai pelaksanaan pekerjaan bawahanya disampaikan kebawah dari pimpinan yang lebih tinggi ke karyawan bawahanya .komunikasi keatas  berlangsung ,misalnya bawahan dapat didorong untuk menyatakan ide-ide,  sikap,dan perasaan mereka sendiri,pekerjaan mereka,kebijaksanaan perusahaan,dan masalah-masalah sejenis yang melibatkan mereka .
                Dalam menggunakan komunikasi formal ini,sangat penting bagi manajemen menciptakan kondisi yang menyenangkan,termasuk di dalamnya iklim sosisal;yang memungkinkan terjadinya komunikasi keatas maupun komunikasi kesamping yang telah kita bicarakan dimuka .komunikasi kesamping  yang terjadi di antara karyawan pada tingkattan yang relative sama dalam organisasi,mempunyai peranan penting dalam mengkoordinasikan kegiatan mereka dan membantu interaksi diantara mereka dalam pelaksanaan tugas pekerjaan .aliran informasi yang bebas;baik dalam komunikasi kebawah maupun kesamping ;tidak hanya tergntung pada struktur dan iklim organisasi yang memungkin meningkatnya effektifitasnya komunikasi formal.tetapi juga tergantung pada penggunaan media atau saluran yang paling tepat pada tingkatan yang berbeda-beda di dalam struktur organisasi

            3.5.2 KOMUNIKASI INFORMAL

                Komunikasi informal terjadi diantara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu samalain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka .biasanya komunikasi informal dilakukan melalui tatap muka langsung dan pembicaraan lewat telpon. Komunikasi informal terjadi sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk bergaul (sosialisasi) dan keinginan untuk menyampaikan informasi yang dipunyainya dan dianggap tidak dipunyai oleh rekan sekerjanya. Meskipun hubungan yang terjadi dalam komunikasi informal ini mengikuti pola yang bebas dan pengaruh organisasi formal, akan tetapi komunikasi informasi merupakan saluran yang penting karena menyebar ke seluruh bagi dalam organisasi tanpa memperhatikan struktur dan saluran komunikasi formal.

3.5  KOMUNIKASI SATU ARAH DAN DUA ARAH


Sampai sejauh ini kita hanya membicarakan penggolongan komunikasi satu arah; yaitu dari komunikator ke komunikan. Pada hal setiap komunikasi dapat digolongkan menjadi komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah baik dalam proses komunikasi lisan tertulis, verbal-non verbal,formal-informal, maupun keatas-kebawah,kesamping. Seperti namanya, kedua jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi komunikan untuk memberi reaksi atau tanggapan terhadap pesan-pesan atau informasi yang dikirimkan komunikator; memperoleh informasi dan penjelasan lebih lanjut, dan lain sebagainya.

          3.6.1 KOMUNIKASI SATU ARAH

      
       Jenis komunikasi ini hanya menekankan penyampaian pesan. Contoh yang paling baik adalah perintah dan instruksi lisan maupun tertulis di kalangan organisasi militer. Komunikator dalam contoh tersebut menggambarkan suatu kasus yang ekstrim dalam komunikasi satu arah. Sama halnya dengan  contoh tersebut, pengiklanan juga merupakan jenis komunikasi tertulis maupun lisan satu arah. Bahkan dalam pengiklanan, pesan-pesan yang bersifat negative (misalnya; dorongan untuk berpola hidup konsumtif) dirancang untuk meningkatkan tingkat keyakinan atas aspek-aspek positif dari produk yang ditawarkan. Oleh karena itu cara-cara promosi; baik personal selling maupun pengiklanan; sering tersebut dengan istilah komunikasi (komunikasi persuasif).
Ada juga keuntungan dan kerugian dari komunikasi satu arah cepat penyampaiannya, dan menghemat waktu dan biaya. Namun komunikasi searah ini sangat tidak memuaskan penerima pesan dibiarkan dalam keadaan ketidakjelasan atas pesan yang dalam kebanyakan kasus dihilangkan dengan cara menerima pesan tersebut begitu saja. Ini merupakan suatu teknik psikologis yang digunakan oleh banyak biro-biro jasa pengiklanan untuk memberikan suatu pengaruh terhadap konsumen.

            3.6.2 KOMUNIKASI DUA ARAH


       Komunikasi dua arah mempunyai suatu sistem umpan-balik yang terpasang tetap (built-in system of feed-back) didalamnya, yang memungkinkan komunikator dapat memperoleh umpan balik pesan yang disampaikan. Jenis komunikasi ini menjamin informasi dan penjelasan lebih lanjut akan diberikan dan tersedia setiap saat jika dibutuhkan. Contoh dari jenis komunikasi ini adalah seminar bisnis, kelompok-kelompok partisipatif, dan dalam batas-batas tertentu adalah kuliah dalam kelas.
      Kerugian komunikasi dua arah adalah lambat, memakan banyak waktu, da nada kemungkinan kurang effisien karena dapat memberikan kepuasan yang berlebihan kepada penerima pesan yang mempunyai kesempatan untuk memahami pesan yang dikirimkan sepenuhnya. Dan perlu kiranya diingat bahwa tidak setiap orang menyukai berinteraksi. Oleh karena itu dalam situasi forum tatap muka langsung mereka tidak menyatakan pendapatnya. Akibatnya seringkali timbul masalah masalah yang tidak relevan dan pendapat atau komentar yang tidak berkaitan dan menyimpang dari masalah pokoknya. Namun, dalam situasi di mana suatu keputusan akan dilaksanakan, komunikasi dua arah dipandang sangat bermanfaat.
                Seperti telah disebut diatas dalam komunikasi dua arah komunikasi dapat memperoleh umpan balik mengenai konsekuensi dari pesan yang disampaikan,komunikator dapat mengevaluasi,apakah komunikasi memperhatikan,memahami,menerima atau menyetujui pesan yang disampaikan,meskipun demikian,penerimaan atau persetujuan komunikasi atas pesan yang disampaikan sangat sulit diukur karena komunikan dapat memilih untuk tidak memperlihatkan apakah pesan-pesan tersebut benar benar diyakini







 

 

 

 

                                                                                                                                                                                       


BAB IV

JARINGAN KERJA KOMUNIKASI

4.1     PENDAHULUAN                 

                Bila kita mengamati pola komunikasidalam sejumlah organisasi atau dalam organisasi yang sama dalam waktu yang berbeda maka kita akan menjumpai pola komunikasi tersebut tersusun berdasarkan hubungan kerja.pola komunikasi semacam ini disebut jaringan kerja komunikasi ,jaringan kerja komunikasi merupakan asoek structural dari kelompok pekerja yang memperlihatkan bagaimana mereka saling tergantung satu samalain dan hubunganya yang terjadi di antara anggota-anggota kelompok tersebut,jaringan kerja komunikasi juga menunjukan perkembangan atau kebiasaan umum dari organisasi tersebut,hubungan antara atasan dan bawahan ,dan dalam tingkat tertentu menunjukan kepuasan karyawan.
                Poola atau jaringan kerja komunikasi formal telah banyak di teliti,suatu pesan dapat dikirim oleh seorang kepada orang lain melalui salah satu dari beberapa alternative pola atau saluran komunikasi yang tersedia,studi terdapat pola komunikasi dilakukan dalam usaha untuk menemukan “cara terbaik” found best way) dalam berkomunikasi.walaupun sebenarnya tidak cara yang benar benar paling baik secara universal di bidang komunikasi dikarenakan informasi dan data dikirimkan dengan tujuan yang berbeda-beda .cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan pesan-pesan tergantung pada factor situasional,seperti misalnya:kecepatan,ketelitian,biaya dan keterbatasan waktu,meskipun demikian suatu analisa jaringan kerja komunikasi sangat membantu untuk menentukan

4.2     JENIS JENIS JARINGAN KERJA KOMUNIKASI

Flowchart: Connector: CFlowchart: Connector: C                Jaringan kerja komunikasi pada umumnya di identifikasikan sesuai bentuk sususan unsur-unsurnya,berbagai jenis jaringan kerja komunikasi telah di teliti pengaruhnya terhadap produktivitasnya,berikut di bawah ini akan dibahas empar jenis jaringan kerja komunikasi yang banyak dijumpai dalam setiap organisasi yaitu (1) jaringan kerja rantai (chain)(2)jaringan kerja lingkaran(circle)(3) jaringan kerja roda dan (4) jaringan kerja saluran di bawah ini emperlihatkan keempat jenis jenis jarngan komunikasi diatas
Flowchart: Connector: A
 


Flowchart: Connector: A                                                                                                                        
Flowchart: Connector: B
Flowchart: Connector: C
Flowchart: Connector: A
 


Flowchart: Connector: EFlowchart: Connector: DFlowchart: Connector: C                                                                                                                                                     roda
 




Flowchart: Connector: CFlowchart: Connector: CFlowchart: Connector: CFlowchart: Connector: CRantai

                                                   lingkaran                                                                                                               saluran ttl
              keempat jaringan kerja komuiaksi diatas di urutkan berdasarkan jumlah perantara komunikasi yang terjadi,jariingan kerja ranti merupakan jaringan kerja yang mempunyai jumlah perantra komunikasi yang terbanyak ,sedangkan yang terkecil adalah pada jaringan kerja saluran total

          4.2.1 JARINGAN KERJA RANTAI

                Jaringan kerja komunikasi yang berbentuk rantai merupakan sistem komunikasi birokratik seperti pada umumnya yang mengikuti suatu pola komunikasi formal.komunikasi berlangsung melalui  saluran yang sudah tertentu mengikuti sistem hirariki organisasi secara ketat.jika karyawan A ingin beromunikasi dengan E maka terlebih dahulu harus melalui B,C dan D secara berurutan ,demikian halnya jika e menjawab atau menanggapi a,dia harus melalui D,C dan B secara berurutan pula,jadi A tidak dapat langsung berkomunikasi dengan E

            4.2.2 JARINGAN KERJA LINGKARAN

                Seperti diperlihatkan dalam gambar tadi,jaringan kerja komunikasi lingkaran hanya merupakan “penyambungan” mata rantai awal dan akhir jaringan kerja komunikasi rantai,jumlah saluran yang harus dilewati karyawan a menjadi lebih pendek,karena sekarang dia dapat langsung berkounikasi dengan E tanpa harus melewati B,C dan D  seperti yang terjadi pada jaringan komunikasi rantai,Demikian pula jika A ingin berkomunikasi dengan D,cukup hanya melewati B dan C atau  E saja.

            4.2.3 JARINGAN KERJA RODA

                Jaringa komunikasi yang berbentuk roda sanga berbeda dengan rantai karena dalam jarinan kerja komunikasi ini tingkatan hirarki organisasi dikurangi,jika E ingin berkomunikasi dengan D dia hanya cukup melalui A saja.Demikian halnya anggota lain dalam kkelompok ini,cukup hanya melalui A saja untuk berkomunikasii dengan anaggota anggota lain.jaringan kerja komunikasiroda ini dapat di  terapkan pada organisasi besar dengan membentuk suatu bagian sebagai pusat komunikasi yang mengendalikan jaringan kerja komunikasinya.

            4.2.4 JARINGAN KERJA SALURAN TOTAL

                Berlainan dengan ketiga jaringan komunikasi dia atas ,jaringan kerja komunikasi saluran total mejamin terjadinya komunikasi diantara setiap anggota kelompok .setiap anggota kelompok dapat secara langsung berkomunikasi dengan anggota anggota lain tanpa harus melalui perantara ini menunjukan bahwa dalam bekerja  tidak ada tinkatan hirarkkis dan setiap anggota tidak merasa dibatasi oleh aluran yang boleh atau tidak boleh digunakan dalam berkomuniaksi dengan anggota lain .jaringan kerja  komunikasi lingkaran ini mencerminkan suatu lingkungan  kelompok rekan kerja dan sistem manajemen partisipatik.

4.3     KEBURUKAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING JARINGAN KOMUNIKASI

                                Masing-masing pola untuk jaringan kerja komunikasi mempunyai kebaikan dan kelemahan tertentu dalam penggunaannya .sebagai contoh jaringan kerja komunikasi lingkaran bersifat sangat luwes dalam penggunaan ,tetapi sangat lamban dalam hal kecepatanya sedangkan jaringan kerja komunikasi roda mempunyai kecepatan  yang tinggi dalam pelaksanaanya ,tetapi lambat atau sulit dalam menyesuaikan diri terhadap perunahan perubahan pekerjaan atau tugas.kadang-kadang jjaringan koomunikasi didalam organisasi menjadi sedemikian kompleks sehingga tidak konsisten dengan hasil  kesimpulan yang diperoleh dalam studi laboratoris pola-pola komunikasi sederhana yang hanya terdiri dari lima unit dimuka .kesimpulan umum yang biasnya dicapai ialah bahwa tujuan organisasi sebagiknya melalui penggunaan berbagai kombinasi jaringan kerja dan media komunikasi daripada hanya satu jaringan kerja saja dengan cara ini,kebaikan dari masing-masing jaringan kerja komunikasi dapat tetap dipertahankan,sedangkan kelemahanya diharapkan dapat diatasi

4.4     KRITERIA EFFEKTIVITAS JARINGAN KERJA KOMUNIKASI

Jaringan kerja komunikasi mencerminkan persyaratan-persyaratan yang diciptakan oleh fungsi organisasi .namun sejauh mana suatu jaringan kerja komunikasi memenuhi persyaratan bervariasi dalam berbagai  organisasi.beberapa organisasi  memiliki  jaringan kerja komunikasi yang sangat efektif ,sedangkan organisasi yang lain menghadapi amsalah—masalah komunikasi kronis.menrut wexley dan yukkl ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur eektivitas jaringan kerja komunikasi yaitu efesiensi jaringan kerja 2.keekonomisan jaringan kerja 3.kepuasan anggota-anggota organisasi dan 4.kontribusi total jangka panjang terhadap pencapaian tujuan organisasi 
                 

4.3.1 EFFESIENSI JARINGAN KERJA

                Berdasarkan kriteria ini,suatu jaringan kerja komunikasi yang effsien adalah jaringan kerja yang dapat menyediakan informasi yang akurat dan relevan kepada orang atau pihak yang membutuhkan dan pada saat dibutuhkan .

            4.3.2 KEEKONOMISAN JARINGAN KERJA

                Suatu jaringan kerja yang ekonomis adalah jaringan kerja komunikasi di mana informasi yang diperoleh dan didistribusikan dengan biaya minimal.

            4.3.3 KEPUASAN ANGGOTA ANGGOTA ORGANISASI

                Penelitian-penelitian menunjukan bahwa beberapa jenis jaringan kerja komunikasi lebih memuasan orang-orang yang erlibat didalamnya dibandingkan jenis jaringan kerja yang lain

4.3.4 KONSTRIBUSI TOTAL JANGKA PANJANG TERHADAP PENCAPAIAN   TUJUAN ORGANISASI

Ketiga kriteria diatas tidak selalu selaras misalnya di tinjau dari asek jenis tugas jaringan kerja yang paing memuaskan orang –orang terlibat.mungkin kriteria effektivitas jaringan kerja yang paling komprehensif adalah konstribusi total jangka panjang terhadap pencapaian tujuan organisasi.namun sayangnya kriteria ini bersifat sangat umum sehingga lebih sulit dibandingkan

4.5     SASARAN KOMUNIKASI

                Peristiwa komunikasi mempunyai maksud atau sasaran tertentu.sasaran yang hendak dicapai oleh komunikator mungkin untuk memberitahukan sesuatu kepada komunikan,memperngaruhi sikap komunikan ,memberi dukungan psikologis atau memperngaruhi prilaku komunikan (misalnya:mendorong komunikan meminta informasi lebih lanjut,menerima suatu instruksi atau perintah dengan rela,atau dukungan psikologis tertentu.banyak peristiwa komunikasi melibatkan berbagai kombinasi dari sasaran sasaran yang berbeda diatas.
                Keefektifan seseornag komuniikator dapat dievaluasi dalam hal bagaimana sasaran seseorang dapat dicapai  dengan baik.wexley &yuki mengemukakan tigas persyaratan dari komunikasi yang berhasil dengan melihat tercapainya tidaknya  sasaran komuniaksi yaitu 1.perhatian 2.pemahaman 3.penerimaan

          4.5.1 PERHATIAN  

                Persyaratan pertama dari komunikasi yang berhasil adalah perhatian yang diperoleh dari komunikan.jika pesan dikirimkan tetapi komunikan mengabaikannya,maka usaha komunikasi tersebut telah menemui kegagalan.

            4.5.2 PEMAHAMAN

            Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman komunikan atas pesan yang diterimanya .jika komunikan tidak memahaminya,maka tidak mungkin menjelaskan dan mempengaruhinya dengan berhasil.

            4.5.3 PENERIMAAN

                Persyaratan terakhir adalah penerimaan komunikan atas pesan sekalipun suatu pesan dipahami;namun komunikan mungkin tidak yakin akan kebenaran informasi tersebut atau mempertanyakan apakah komunikator benar-benar mengerti apa yang dikatakannya.
               

4.6 HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

             Dalam proses organisasi tidaklah selalu mulus, tentunya akan banyak terjadi hambatan-hambatan pada perjalanananya. Hambatan yang sering muncul adalah hambatan komunikasi, karena komunikasi adalah kunci utama dalam kesuksesan organisasi mengingat banyaknya orang yang terlibat didalammnya. Hambatan tersebut tentunya bukan menjadi suatu pengganjal dalam organisasi karena semua hambatan pastinya dapat diselesaikan dengan baik dan tepat. Berikut ini adalah macam-macam hambatan dalam organisasi yaitu :
  1. Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
  2. Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
  3. Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
  4. Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
  5. Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
  6. Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
  7. Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi
Dari berbagai hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi itu tidak mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam organisasi dan dalam aktivitas lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah menjadi satu-satunya penghambat dalam organisasi. Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
  1. Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
  2. Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
  3. Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.

 

 

 

 

 

 







BAB V

PENUTUP


4.1.    Kesimpulan

                Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.

           

4.2.    Saran

                Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.

Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa 
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.

               

         

 

DAFTAR PUSTAKA

-Komunikasi Dalam Organisasi,Gunawan Jiwanto
Penerbit :Pusat Pengembangan Manajemen Fak.Ekonomi Univ. Atmajaya Yogyakarta